PLN IP Berkomitmen pada Lingkungan: Perdagangan Karbon sebagai Solusi

Selasa, 14 Mei 2024 | 20:25:45 WIB

JAKARTA - PLN Indonesia Power (PLN IP) telah menegaskan komitmennya untuk mendukung Pemerintah Indonesia dalam upaya penurunan emisi dan percepatan transisi energi. Salah satu strategi yang diadopsi adalah melalui praktik perdagangan karbon atau carbon trading. PLN IP berencana meningkatkan penjualan karbonnya menjadi dua kali lipat dari tahun 2023 ke depan.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menjelaskan bahwa carbon trading merupakan bagian dari inovasi bisnis perusahaan untuk mendukung pencapaian Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. PLN Indonesia Power telah mulai menerapkan praktik ini, dengan mendapatkan verifikasi emisi Gas Rumah Kaca dari lembaga independen yang terakreditasi, seperti Sucofindo, untuk beberapa Unit Pembangkit PLN IP.

Edwin menekankan bahwa carbon trading bukan hanya sekadar pengembangan bisnis, tetapi juga sebagai upaya konkret dalam menekan emisi karbon. Selama tahun 2023, PLN Indonesia Power berhasil mencatatkan penjualan karbon sebesar 2.428.203 ton CO2, yang direncanakan akan meningkat dua kali lipat di tahun-tahun berikutnya.

Adapun pada tahun 2023, sebanyak 10 Unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) PLN Indonesia Power telah berkontribusi pada praktik carbon trading. Salah satu PLTU yang paling signifikan dalam menurunkan emisi karbon adalah PLTU Suralaya, yang menyumbang sekitar 1,5 juta ton CO2.

Edwin menyatakan bahwa pencapaian dan target carbon trading PLN IP ini bertujuan untuk mendukung Pemerintah dalam mencapai Target Kontribusi Nasional (Nationally Determined Contribution, NDC) pada tahun 2030 dan untuk mencapai Net Zero Emissions pada tahun 2060. Melalui praktik carbon trading, PLN Indonesia Power berkontribusi dalam upaya menekan perubahan iklim dan kerusakan lingkungan, sejalan dengan visi pemerintah.

Selain itu, PLN Indonesia Power juga berusaha meningkatkan penurunan emisi Gas Rumah Kaca secara nasional dengan berkolaborasi dengan berbagai pihak dan membuka peluang kerjasama dalam perdagangan karbon.

Terkini