Inovasi Bisnis untuk Lingkungan: Peran PLN IP dalam Perdagangan Karbon

Senin, 13 Mei 2024 | 18:25:49 WIB

JAKARTA - PLN Indonesia Power (PLN IP) telah menegaskan komitmennya untuk mendukung upaya Pemerintah dalam mengurangi emisi dan mempercepat transisi energi dengan memanfaatkan perdagangan karbon. Perusahaan ini bertujuan untuk meningkatkan penjualan dua kali lipat pada tahun-tahun mendatang dibandingkan dengan tahun 2023.

Menurut Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, perdagangan karbon merupakan salah satu inovasi bisnis yang dapat membantu mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. PLN Indonesia Power telah menerapkan konsep ini, dengan mendapatkan verifikasi nilai emisi Gas Rumah Kaca dari Lembaga Validasi dan Verifikasi Gas Rumah Kaca (GRK) independen yang terakreditasi oleh Sucofindo, pada beberapa Unit Pembangkit PLN IP.

Edwin menyatakan bahwa perdagangan karbon menjadi bagian dari strategi pengembangan bisnis yang dapat membantu mengurangi emisi karbon secara signifikan. Selama tahun 2023, PLN Indonesia Power berhasil mencapai perdagangan karbon sebesar 2.428.203 ton CO2, yang direncanakan akan meningkat dua kali lipat pada tahun-tahun mendatang.

Selain itu, Edwin juga mencatat bahwa pada tahun 2023, sepuluh Unit Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) milik PLN Indonesia Power telah berkontribusi pada perdagangan karbon. PLTU Suralaya, sebagai contoh, menjadi penyumbang terbesar dengan mengurangi emisi sekitar 1,5 juta ton CO2.

Edwin menjelaskan bahwa pencapaian dan target perdagangan karbon ini bertujuan untuk membantu Pemerintah mencapai Target Kontribusi Nasional (Nationally Determined Contribution/NDC) pada tahun 2030 serta mencapai Net Zero Emissions pada tahun 2060. Hal ini sejalan dengan upaya PLN Indonesia Power dalam menekan dampak perubahan iklim dan kerusakan lingkungan, serta mendukung berbagai inisiatif pemerintah.

PLN Indonesia Power juga berkomitmen untuk terus meningkatkan upaya pengurangan emisi Gas Rumah Kaca secara nasional dengan berkolaborasi dengan berbagai pihak dan membuka peluang kerjasama dalam perdagangan karbon.

Terkini