PLN Indonesia Power Mencatat Penurunan Emisi Karbon Sebesar 555.339 Ton Melalui Cofiring Biomassa

Senin, 01 April 2024 | 13:16:37 WIB

JAKARTA-PLN Indonesia Power (PLN IP) berhasil menurunkan emisi karbon sebesar 555.339 ton pada tahun 2023 melalui penggunaan biomassa sebagai substitusi batubara (cofiring) pada 18 Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Capaian ini merupakan bagian dari komitmen perusahaan dalam mendukung transisi energi yang dikepalai pemerintah.

Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menyatakan bahwa PLN IP berhasil mencapai dekarbonisasi sebesar 555.339 ton CO2 dengan mengadopsi cofiring pada 18 PLTU. Pemanfaatan 478.741 ton biomassa ini menghasilkan energi bersih sebesar 509,54 GWh.

"Penurunan signifikan emisi karbon pada 2023 menandai kesuksesan PLN Indonesia Power dalam meningkatkan penggunaan biomassa sebagai alternatif bahan bakar," ujar Edwin.

PLTU yang telah menerapkan cofiring hingga tahun 2023 termasuk PLTU Suralaya 1-4, Sanggau, Jeranjang, Suralaya 5-7, Lontar, Labuan, Pelabuhan Ratu, Adipala, Suralaya 8, Asam-asam, Sintang, Barru, Berau, Pangkalan Susu, Holtekamp, Bengkayang, Labuan Angin, dan PLTU Ombilin.

Edwin juga menekankan bahwa cofiring adalah bukti nyata komitmen PLN IP dalam mendukung transisi energi di Indonesia dan mencapai target Energi Baru dan Terbarukan (EBT) sebesar 23% pada tahun 2025.

"Program cofiring yang memanfaatkan biomassa adalah langkah konkret PLN IP dalam mendukung transisi energi di PLN Group dan membantu pemerintah mencapai target EBT dalam bauran energi nasional," ungkapnya.

Dia melanjutkan bahwa program cofiring ini melibatkan berbagai jenis bahan baku biomassa, seperti serbuk gergaji, cangkang sawit, kepingan kayu, sampah, dan limbah uang kertas, yang memberikan dampak positif bagi ekonomi dengan menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat setempat.

"Dengan menjaga pasokan biomassa, PLN IP menjalin kerjasama dengan pemerintah dan masyarakat lokal untuk mewujudkan Indonesia yang bersih, mandiri secara energi, dan meningkatkan kapasitas nasional dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG)," tambah Edwin.

Menurut Edwin, kesuksesan program cofiring ini hanyalah awal dari komitmen PLN Indonesia Power dalam mendorong transisi energi di Indonesia. PLN akan terus mengembangkan program EBT di sektor kelistrikan untuk mencapai target dan menjadikan PLN sebagai pemimpin dalam transisi energi.

Terkini