PLN Indonesia Power Memperkuat Penggunaan Biomassa dalam Transisi Energi Menuju Net Zero Emission

Sabtu, 06 April 2024 | 12:28:05 WIB

JAKARTA-PLN Indonesia Power (PLN IP) terus meningkatkan penggunaan biomassa sebagai alternatif batubara dalam bahan bakar PLTU (cofiring). Sejalan dengan upaya tersebut, PLN Indonesia Power menguatkan aspek produksi biomassa dengan terus mengeksplorasi potensi Hutan Tanaman Energi (HTE) dan menjalin kemitraan dengan Kelompok Tani Hutan (KTH).

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves), Nani Hendiarti, menjelaskan bahwa pemerintah, melalui Kemenko Marves, telah aktif mendorong keluarnya Peraturan Menteri ESDM No 12 Tahun 2023 tentang Pemanfaatan Bahan Bakar Biomassa sebagai Campuran Bahan Bakar pada PLTU. Langkah ini disampaikan pada COP 28 di Dubai pada Desember lalu.

"Pembuatan regulasi ini menegaskan komitmen pemerintah Indonesia dalam mengalihkan industri berbasis batu bara menuju energi terbarukan," ungkap Nani.

Menurutnya, penggunaan biomassa berbasis kayu dalam transisi energi memerlukan upaya pemberdayaan, diseminasi, dan advokasi kebijakan, serta penegakan standar produk biomassa yang berasal dari sumber yang lestari dan berkelanjutan.

PLN Indonesia Power, sebagai subholding pembangkitan PLN yang menjalankan cofiring, telah mengembangkan rantai pasokan biomassa berbasis kayu. Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra, menjelaskan bahwa PLN Indonesia Power telah bermitra dengan berbagai pihak untuk mengembangkan pasokan biomassa, termasuk melalui program penanaman Hutan Tanaman Energi (HTE).

"Dalam kerjasama ini, PLN IP bekerja sama dengan Kelompok Tani Hutan di Banten dan Kabupaten Cilacap, serta memanfaatkan lahan pembangkit dengan melibatkan petani lokal," jelas Edwin.

Edwin menambahkan bahwa PLN Indonesia Power terus mengeksplorasi potensi HTE sebagai dukungan terhadap transisi energi di Indonesia. Mereka juga telah berinisiatif menjalin kerjasama dengan kelompok tani hutan di berbagai wilayah, dengan total lahan mencapai 2253 hektar dari 57 kelompok tani hutan.

Banten menjadi salah satu fokus pengembangan HTE, di mana PLN Indonesia Power, melalui anak perusahaannya PT Artha Daya Coalindo, bermitra dengan Kelompok Tani Hutan untuk memanfaatkan lahan hutan rakyat dengan pola agroforestri di sekitar area PLTU Banten. Kerjasama ini melibatkan 1.313 hektar lahan dengan 19 KTH.

Direktur Operasi Pembangkit Batubara PLN Indonesia Power, Hanafi Nur Rifai, menyatakan bahwa PLN IP telah menerapkan cofiring pada 18 unit PLTU, dengan total produksi energi hijau pada tahun 2023 mencapai 496.642 GWh. PLN IP juga sedang mempersiapkan peningkatan cofiring dan telah berhasil melakukan uji 100% pada 4 unit PLTU.

"Dalam mendukung program cofiring, PLN Indonesia Power terus memperkuat infrastruktur penopang cofiring biomassa di seluruh unit PLTU, termasuk persiapan HTE untuk menjamin kelangsungan pasokan biomassa," jelas Hanafi.

Terkini